Senin, 17 September 2018

Semua umat Islam pasti sangat mendambakan untuk berangkat haji ke tanah suci yaitu baitullah. Beratus ribu umat Islam berbondong-bondong untuk beribadah ke tanah suci yakni menunaikan haji ke baitullah. Namun tidak semua orang bisa pegi ke baitullah dikarenakan masalah materi atau biaya. Tapi banyak juga orang yang mampu untuk berangkat dalam hal biaya tapi tidak tergerak hatinya untuk menunaikan haji ke tanah suci. Tapi itu semua tergantung dengan orang nya masing-masing dan atas kehendak Allah sendiri.
Begitu juga dengan salah satu jema'ah haji tahun 2016 lalu yang bernama bapak H. Saidillah yang berusia 60 tahun yang beralamatkan  di jl. Adi sucipto.  Beliau termasuk orang yang kaya dan mampu secara keturunan. Jadi beliau membayar dengan lunas di Depag. Rombongan beliau yang berjumlah lebih dari dua puluh orang. 
Adapun persiapan yang dilakukan oleh bapak H. Saidillah adalah yang pertama dengan persiapan kesehatan.  jadi beliau diperiksa kesehatan di puskesmas atau rumah sakit. Yang kedua adalah dengan mempersiapkan barang-barang apa saja yang harus dibawa atau yang akan digunakan nantinya saat melaksanakan ibadah haji. Seperti pakaian ihram khususnya untuk jema'ah haji laki-laki.  Saya bertanya kepada beliau
    " apa yang bapak lakukan untuk memahami proses pelaksanaan ibadah haji. Dan seberapa paham bapak tentang profesi itu sebelum berangkat?". Beliau menjawab dengan semangat
   " sebelum kami berangkat terlebih dahulu kami melakukan manasik haji bersama-sama rombongan di lapangan yang luas setelah itu beberapa hari lagi sebelum keberangkatan kami melaksanakan manasik haji di asrama haji" tutur beliau.       " Apakah dengan melaksanakan manasik haji bapak merasa sudah memahami proses pelaksanaan ibadah haji" tanya saya.               " Alhamdulillah cukup paham juga tetapi jika kami lupa kami juga bisa langsung bertanya kepada pembimbing rombongan dan kami juga diberi buku panduan untuk melakukan haji yang mana di dalamnya terdapat proses pelaksanaan, rukun haji, dan beserta doa" jawab beliau dengan panjang dan lebar. Saya terus menggali informasi mengenai pengalaman beliau melaksanakan ibadah haji dan narasumber saya sendiri sangat antusias untuk menjawab pertanyaan yang saya lontarkan kepada beliau.
   " dimana bapak melaksanakan ihram" lanjut saya bertanya. Beliau menjawab             "kami melaksanakan ihram di pesawat" . Beliau menjelaskan alasan mengapa melaksanakan ihram di  pesawat karena pembimbing mereke mengarahkan atau menyuruh mereka tanpa tahu alasan yang lebih jelasnya.  Selanjutnya saya bertanya mengenai ihram dan beliau menjawab dengan sigapnya
    " prosesi awal dalam proses pelaksanaan ibadah haji yakni dengan memakai pakaian ihram".
   "Apakah bapak mengetahui tentangi haji tamattu?" Tanya saya lagi. Dan beliau menjawab dengan singkat bahwa haji tamattu adalah dengan melaksanakan umrah dahulu baru melaksanakan ibadah haji. Menurut beliau ibadah haji ini merupakan ibadah yang sangat dirindukan.  Rindu akan suasana dan ibadahnya. Jika beliau masih diberi rezeki dan umur yang panjang oleh Allah beliau sangat ingin bisa berangkat ke baitullah.